Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

Jamaah Islamiyah Jogja Sepakat Membubarkan Diri

Jamaah Islamiyah Jogja Sepakat Membubarkan Diri

Kabarumat.co – Sejumlah eks petinggi atau amir Jamaah Islamiyah (JI) terus melakukan kegiatan sosialisasi dan pembubaran jamaah mereka di seluruh Indonesia. Berawal dari Sentul Bogor, kali ini kegiatan tersebut sampai di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (Jogja).

Dalam kesempatan itu, Abu Rusydan mengatakan bahwa alasan utama mereka membubarkan Jamaah Islamiyah, karena gerakan mereka sudah tidak relevan lagi dijalankan di Indonesia.

“Kenapa kita membubarkan JI?. Bahwa selama ini program bentukan JI sudah kontra produktif dengan makna dari jihad yang mana banyak menimbulkan kerugian di bangsa dan masyarakat,” kata Abu Rusydan dalam dalam kegiatan sosialisasi deklarasi pembubaran JI di Hotel LPP Garden, Jl. Perumnas I Ambarukmo, Depok, Jogja, Sabtu (31/8).

Sebanyak 160 anggota Jamaah Islamiyah pun akhirnya mendeklarasikan diri untuk membubarkan Jamaah Islamiyah yang selama ini telah mereka geluti. Kemudian mereka bersama-sama kompak kembali memeluk Pancasila dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

“Kami para tokoh bersepakat untuk membubarkan JI dan kembali ke pangkuan NKRI, yang mana kita pernah turun dari pangkuan NKRI itu,” ujarnya.

Oleh sebab itu, salah satu bentuk keseriusan Jamaah Islamiyah untuk bubar dan kembali ke pangkuan NKRI adalah, dengan bersedianya mereka menyerahkan pada Daftar Pencarian Orang (DPO) serta alat-alat “jihad” mereka kepada aparat berwajib.

“Kembali ke NKRI adalah makruf serta menyerahkan DPO dan Albas adalah salah satu bentuk keseriusan kita untuk kembali ke pangkuan NKRI.

Dalam kesempatan yang sama, Ust Bambang Sukirno menyampaikan bahwa kegiatan silaturrahmi eks Jamaah Islamiyah ini sengaja mengangkat tema “Seduluran sak Lawase”. Yakni sebagai ungkapan bahwa selama ini para amir Jamaah Islamiyah selalu dirangkul oleh negara melalui aparat keamanannya. Mereka terus mencoba menggugah kesadaran tentang salah kaprah langkah Jamaah Islamiyah yang melancarkan aksi terorisme di Indonesia.

“Saya bertemu dengan Kasatgaswil Jogja, semua mengedepankan paseduluran dan makna dari temu kangen Tosan Aji di tema ini bisa diartikan sebagai temu kangen tokoh santri amir JI”,” kata Bambang.

Dalam perjalanannya selama ini, Bambang mengakui bahwa penanganan yang dilakukan oleh aparat keamanan selama ini sangat humanis dan sukses menyadarkan para amir tentang kesalahan langkah mereka dalam menjalankan misi dakwahnya.

“Penanganan teror di Indonesia adalah penanganan yang sangat berbeda dari luar negeri, dimana di Indonesia ada Direktorat Idensos dan Pencegahan yang mengedepankan sisi diskusi dan humanis,” terangnya.

Sejalan dengan itu, ustadz Parawijayanto juga mengatakan bahwa jihad yang selama ini dimaknai oleh Jamaah Islamiyah telah salah kaprah. Justru dampak dari serangan terorisme yang selama ini dilakukan malah lebih banyak mengakibatkan kerusakan dan keburukan. Sebab, banyak sekali masyarakat awam yang ikut menjadi korban, bahkan mereka yang bukan target operasi Jamaah Islamiyah.

“Kerusakan yang di lakukan oleh pemberontak akan lebih parah dari pada kerusakan yang disebabkan oleh pemerintahan itu sendiri,” kata Parwijayanto.

Oleh sebab itu, ia memberikan penekanan bahwa dakwah Islam tetap harus dilakukan dengan mengubah konsep, yang sebelumnya dilakukan dengan terorisme dan radikalisme, kini dilakukan dengan cara yang lebih halus dan humanis.

“Apa yang menjadi aturan pemerintah kita patuhi dan laksanakan selama aturan itu tidak bertolak belakang dengan perintah Allah,” tegasnya.

Ustadz Parawijayanto juga mengatakan bahwa secara manhaj, mereka yang menganjurkan untuk memerangi pemerintah yang sah yaitu manhaj muhtazilah dan khawarij. Kesadaran ini yang membuat para amir Jamaah Islamiyah memantapkan diri untuk membubarkan organisasi mereka.

“Kekurangan kitalah yang mendorong kita untuk melakukan perubahan yang lebih baik lagi dari yang sudah ada sekarang,” pungkasnya.

Di ujung acara, para jamaah yang hadir pun membacakan 3 (tiga) pernyataan sikap mereka yang dilakukan secara kolektif. Berikut adalah isinya ;

DEKLARASI YOGYAKARTA
BISMILLAHHIROHMANIROHIM

KAMI EKS ANGGOTA AL JAMAAH AL ISLAMIYAH DI WILAYAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA, MENYATAKAN:
1. MENDUKUNG (SAMINA WAATOKNA) TERHADAP PEMBUBARAN AL JAMAAH AL ISLMAIYAH OLEH PARA MASAYIKH KAMI DI BOGOR TANGGAL 30 JUNI 2024
2. SIAP KEMBALI KE PANGKUAN NKRI DAN TERLIBAT AKTIF MENGISI KEMERDEKAAN SERTA MENJAUHKAN DIRI DARI KELOMPOK TATHARUF (EKSTREM)
3. SIAP MENGIKUTI PERATURAN HUKUM YANG BERLAKU DI NKRI, SERTA BERKOMITMEN DAN KOSISTEN UNTUK MENJALANKAN HAL HAL YANG MERUPAKAN KONSEKUENSI LOGISNYA.

Advertisements