Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

Polda Malut Sebut Radikalisme dan Terorisme Sebagai Musuh Bersama

Kabarumat.co .– Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) rutin melaksanakan sosialisasi terkait bahaya terorisme dan radikalisme kepada masyarakat Maluku Utara khususnya Kota Ternate, karena menjadi musuh bersama.

Kabid Humas Polda Maluku Utara AKBP Bambang Suharyono di Ternate, Minggu, menjelaskan bahwa Polda Maluku Utara dalam hal ini Direktorat Binmas terus melaksanakan sosialisasi tentang bahaya terorisme dan radikalisme di beberapa tempat seperti halnya yang dilaksanakan di Yayasan El-Mira dan Pondok Pesantren Darul Fallah Kota Ternate.

Menurutnya, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang penanggulangan terorisme dan radikalisme serta menekankan pentingnya kepedulian dan kerja sama masyarakat dalam mencegah aksi terorisme yang dapat merusak keamanan dan ketertiban.

Dia menjelaskan bahwa paham radikalisme, terorisme dan intoleran dapat mendoktrin pola pikir ke perbuatan ekstrem, oleh karena itu kita harus bersama-sama memerangi hal tersebut.

“Mari kita bersama-sama memerangi paham radikalisme, terorisme dan perilaku intoleran,” ujarnya.

Polda Maluku Utara telah dan akan terus melaksanakan sosialisasi baik itu terkait bahaya radikalisme dan terorisme, bijak dalam menggunakan media sosial serta mewujudkan Pilkada aman dan damai tanpa berita bohong dan ujaran kebencian.

Sosialisasi yang dilaksanakan oleh Polda Maluku Utara dan jajaran merupakan upaya kontra radikal dalam mencegah paham radikalisme dan separatisme, oleh karena itu perlu kerja sama dan sinergisitas semua pihak dalam mencegah paham-paham radikal yang dilarang ini.

Dalam mencegah kegiatan terorisme perlu adanya peran dari seluruh elemen masyarakat mulai dari pemangku kepentingan, TNI-Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para orang tua dalam hal memberikan pengawasan terhadap perilaku anak-anaknya dalam kehidupan sehari-hari.

“Selain itu, insan pers sangat berperan penting dalam hal memberikan pemahaman dan sosialisasi dalam konteks pemberitaan terkait bahaya radikalisme,” katanya.

Advertisements