Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

KKB Papua Kembali Beraksi, Nekad Pasang Bendera Bintang Kejora di Kepulauan Yapen

Kabarumat.co – Anggota KKB Papua kembali melancarkan aksinya. Kali ini mereka nekad memasang bendera bintang kejora di Kabupaten Kepulauan Yapen. Saat ini kasus tersebut sedang ditangani aparat penegak hukum kabupaten setempat.

Bahwa dalam aksinya tersebut, KKB Papua memancang Bendera Bintang Kejora di lokasi pembangunan Jalan Trans Yapen Kampung Korombi, Distrik Yapen Timur, Kabupaten Kepulauan Yapen.

Kapolres Kepulauan Yapen, Kompol Ardyan Ukie Hercahyo membenarkan adanya kejadian tersebut. Bahwa polres telah menerima laporan dari beberapa saksi yang berada di camp pekerja proyek pembangunan Jalan Trans Yapen.

Dijelaskannya, bahwa dalam peristiwa tersebut, salah satu saksi menyaksikan pengibaran bendera bintang kejora, Peristiwa itu  terjadi pada Selasa 16 Juli 2024 sekitar pukul 06.00 WIT.

Saat itu saksi melihat palang yang terpasang di lokasi penimbunan batu ciping (batu pecah) dan melihat ada dua orang yang berdiri menghadap ke arah tebing.

Kedua saksi itu membawa sebuah bendera dan 1 lembar kain yang sudah ditancapkan di atas tumpukan batu pecah.

“Saksi yang melihat langsung melaporkan ke Polsek Kepulauan Yapen Timur. Saat polisi olah TKP didapati barang bukti seperti 1 buah kain yang bercorak bendera bintang kejora dengan ukuran 83×38 cm, diikat dengan kayu berukuran sekitar panjang 169 cm dan 1 buah potongan tikar tidur yang bertuliskan ancaman tersebut,” kata Ardyan, sebagaimana dilansir Pos-Kupang.Com, Sabtu 20 Juli 2024.

Kapolres Kepulauan Yapen, Ardyan Ukie Hercahyo mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut.
“Sekarang Satreskrim sedang menyelidiki tersebut. Barang bukti sudah diamankan di Mako Polres Kepulauan Yapen,” ujar Kapolres Ardyan Ukie Hercahyo.

Untuk diketahui, sampai saat ini anggota KKB Papua tak henti-hentinya melancarkan aksinya di Tanah Papua. Selain menyerang aparat keamanan, mereka juga menebar ancaman bahkan membawa senjata api kemudian mengancam akan menembak warga sipil.