Kabarumat.co – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, menyatakan bahwa saat ini pihaknya fokus untuk mencegah potensi ancaman terhadap keamanan nasional, khususnya terkait dengan terorisme dan kejahatan transnasional seperti imigrasi ilegal.
“Warga asing yang datang dengan maksud tidak baik dan cara yang nonprosedural ini menjadi ancaman,” ujar Agus Andrianto dalam konferensi pers pada Selasa (18/2). Menurutnya, warga asing yang mencoba memasuki Indonesia secara ilegal atau dengan tujuan yang tidak jelas akan menjadi sasaran utama pengawasan pihak imigrasi.
Agus juga menegaskan bahwa imigrasi akan semakin memperketat pengawasan terhadap warga asing, baik sebelum kedatangan mereka maupun selama mereka berada di Indonesia. “Sekali lagi, aspek pengawasan keimigrasian tetap menjadi prioritas,” tegasnya. Meski begitu, ia juga mencatat bahwa teknologi seperti autogate kini membantu pemeriksaan imigrasi menjadi lebih efisien.
Langkah pengawasan ini diperkuat dengan penangkapan tiga warga negara Pakistan yang mencoba memasuki Indonesia dengan dokumen perjalanan palsu. Mereka ditangkap saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, menggunakan paspor Prancis yang diduga palsu.
Menurut Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Yuldi Yusman, ketiga pria tersebut berinisial SZ, TS, dan MZ. Mereka tiba di Indonesia menggunakan pesawat Thai Airways dari Bangkok dan berusaha melewati pemeriksaan imigrasi dengan menggunakan paspor palsu serta ID card palsu. “Mereka sempat mengurus visa on arrival dan mencoba melewati mesin autogate,” ujar Yuldi.
Penangkapan ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap warga asing untuk menjaga keamanan dan mencegah ancaman terorisme maupun kejahatan transnasional yang dapat merugikan negara.