Kabarumat.co — Konsulat Inggris Raya di Yerusalem menyatakan penolakan tegas terhadap proyek permukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat, Palestina. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga sipil Palestina dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam pernyataan resminya yang diunggah melalui platform media sosial X (sebelumnya Twitter), Konsulat Inggris menegaskan bahwa permukiman Israel di wilayah Palestina tidak sah menurut hukum internasional dan menjadi penghalang utama bagi tercapainya perdamaian yang adil dan permanen di Timur Tengah.
“Kami menegaskan kembali penolakan kami terhadap permukiman yang ilegal di bawah hukum internasional, serta menjadi halangan utama untuk mencapai solusi dua negara dan perdamaian yang komprehensif dan permanen,” tulis pernyataan tersebut, Jumat (18/4).
Selain Inggris, sejumlah diplomat dari negara-negara Uni Eropa seperti Belgia, Irlandia, Belanda, dan Spanyol, serta Kanada, juga menyatakan solidaritas dan dukungan terhadap rakyat Palestina di tengah serangan berulang yang dilakukan oleh pemukim Israel.
Dalam pernyataan itu, Konsulat Inggris menyebut bahwa kekerasan yang dilakukan para pemukim tidak hanya mencederai warga sipil, tetapi juga menghancurkan infrastruktur penting yang didanai oleh komunitas internasional.
“Serangan tersebut termasuk penghancuran shelter dan bangunan lain yang didanai oleh para donor,” tulis pernyataan itu.
Konsulat Inggris pun mendesak pemerintah Israel agar menegakkan kewajibannya sesuai dengan hukum internasional, khususnya Konvensi Jenewa ke-4.
“Kami menyerukan kepada Israel agar memenuhi kewajibannya di bawah Konvensi Jenewa ke-4, termasuk larangan pemindahan paksa dan penghancuran rumah serta properti,” lanjut pernyataan tersebut.
Kekerasan pemukim Israel di Tepi Barat terus meningkat seiring dengan serangan militer Israel ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Menurut laporan Al Jazeera, pada Jumat (18/4), pemukim Israel menyerang warga Palestina di kota Biddya dan wilayah Kegubernuran Salfit, menyebabkan sedikitnya satu warga terluka, sebagaimana dilaporkan oleh Palestinian Red Crescent Society (PRCS).
Di hari yang sama, pemukim juga dilaporkan menyerbu bukit Jabal Al-Urma di Nablus dengan kawalan militer dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Situasi di Tepi Barat semakin memanas sejak dimulainya serangan besar-besaran Israel ke Gaza pada Oktober 2023. Data dari Otoritas Palestina menunjukkan, sejak saat itu, kekerasan yang dilakukan oleh pemukim dan aparat Israel telah menewaskan sedikitnya 950 warga Palestina di Tepi Barat.
Otoritas Palestina juga memperkirakan bahwa hingga akhir 2024, jumlah pemukim ilegal Israel di Tepi Barat telah mencapai sekitar 770.000 orang, tersebar di 180 permukiman dan 256 pos penjagaan yang dibangun tanpa izin.
Komunitas internasional terus mendesak Israel agar menghentikan ekspansi permukiman yang bertentangan dengan hukum internasional dan segera kembali ke jalur diplomasi untuk mencapai solusi damai yang berkelanjutan.
Kenali Kami Lebih Dekat
Assalamu Alaikum Akhi Ukhti!! Selamat datang di Kabar Umat
Kami hadir setiap saat untuk menyampaikan berita terpercaya serta wawasan keislaman, keindonesiaan dan kebudayaan hanya buat Akhi Ukhti. Bantu sukseskan Visi kami satukan umat kuatkan masyarakat dengan cara share konten kami kepada teman-teman terdekat Akhi Ukhti !