Kabarumat.co – Ketua Dewan Syura Iran, Mohammad Bagher Qalibaf, menegaskan angkatan bersenjata negaranya akan memberikan “pelajaran sejarah” kepada “musuh teroris Zionis dan pendukungnya Amerika Serikat, sebagai tanggapan atas pembunuhan Israel terhadap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.”
Qalibaf mengatakan, pada awal sidang pleno Dewan Syura Islam Iran, Ahad (4/8), negaranya tidak dan tidak akan membiarkan serangan apa pun terhadap kedaulatannya tanpa tanggapan. Quds Press melaporkan.
Dia juga menunjukkan, Dewan Syura, atas nama rakyat Iran, menuntut tanggapan yang “mencegah dan menjaga kepentingan nasional, dan layaknya membalas terhadap tamu kami, syahid Haniyeh.”
Dewan Syura memberikan dukungan penuh kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai waktu, tempat, dan sifat dari tanggapan tersebut.
Dia juga mengatakan, runtuhnya sistem keamanan entitas Zionis setelah operasi Badai Al-Aqsa menekankan zionis telah memulai tahap kehancurannya, kekalahan mutlaknya dan keruntuhan politiknya.
Dalam konteks yang sama, Ketua Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di Dewan Syura Iran, Ibrahim Azizi, menegaskan, respons terhadap pembunuhan syahid Haniyeh “akan menyakitkan dan kejam serta membuat musuh menyesal.”
Azizi mengatakan dalam wawancara pers dengan kantor berita IRNA, setelah dewan mengadakan sesi non-publik untuk membahas berkas pembunuhan martir Haniyeh, bahwa pendudukan “menyeret dirinya ke dalam rawa dan tidak ada jalan kembalinya.”
Dia menambahkan, pembalasan atas darah para syuhada “akan tetap selamanya dalam ingatan musuh.”
Azizi menekankan, Republik Islam Iran akan terus mendukung perjuangan Palestina, front perlawanan, dan para aktivis di baris pertama dengan sangat antusias, sekaligus menyerukan dunia internasional untuk memanfaatkan forum internasional untuk menindaklanjuti pembunuhan Haniyeh secara hukum.
Sementara itu, Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri mengatakan dalam panggilan telepon dengan Wakil Perdana Menteri Pakistan dan Menteri Luar Negeri Mohammad Ishaq Dar, bahwa Israel melanggar garis merah besar negaranya dengan membunuh kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, di wilayahnya.
Leave a Review