Yerusalem – Israel telah memberikan pemberitahuan kepada sekutunya bahwa, mereka berencana untuk mengirim tim eksekusi ke luar negeri, dan membunuh para pemimpin Hamas.
Surat kabar Times melaporkan, rencana ini merupakan pembalasan atas pembunuhan warga Israel.
Surat kabar Times melaporkan, Hamas telah menerima peringatan serangan yang akan datang dari badan intelijen di Timur Tengah dan Eropa.
Laporan yang mengutip sumber-sumber intelijen itu mengatakan, Israel berusaha mengirim pesan yang jelas setelah satu tahun mengamati gencatan senjata, yang ditengahi Mesir.
Gencatan senjata tersebut mengakhiri perang selama 11 hari di Gaza pada Mei 2021, yang menewaskan ratusan warga Palestina.
Menurut surat kabar itu, para analis menyarankan bahwa, tindakan apa pun terhadap para pemimpin faksi Palestina tidak mungkin dilakukan di dalam negeri. Karena hal itu dapat memicu serangan roket ke kota-kota Israel.
Pembunuhan terhadap para pemimpin faksi Palestina lebih mungkin dilakukan di negara lain, terutama di wilayah tempat tinggal anggota senior Hamas, seperti Lebanon atau Qatar.
Dilansir Middle East Monitor, Selasa (10/5/2022), Desember tahun lalu, Israel telah mengancam akan membunuh pemimpin senior Hamas Saleh Al-Arouri jika kegiatan dan operasi gerakan melawan pendudukan di Tepi Barat terus berlanjut.
Menurut situs berita Ibrani Maariv dan media Israel lainnya, Hamas menjawab ancaman tersebut dengan mengatakan, pembunuhan salah satu pemimpinnya dapat memicu perang baru yang tidak bisa ditangani Israel.
Awal pekan ini, surat kabar Al Akhbar Lebanon melaporkan bahwa dua delegasi Mesir memasuki Gaza dan meminta Hamas untuk menenangkan aktivitasnya di Tepi Barat dan Yerusalem.
Delegasi tersebut memperingatkan bahwa, Israel akan merencanakan pembunuhan terhadap para pemimpin Hamas di Gaza, Tepi Barat, dan di luar negeri.
Leave a Review