Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

Polres Palu Gencarkan Pencegahan Paham Radikalisme Secara Persuasif

Polres Palu Gencarkan Pencegahan Paham Radikalisme Secara Persuasif
Palu – Kepolisian Resor (Polres) Kota Palu, Sulawesi Tengah, terus menggencarkan upaya pencegahan paham radikalisme di tengah masyarakat dengan cara pendekatan persuasif.

“Kami memberikan penguatan kepada warga supaya tidak mudah terpengaruh dengan isu yang sengaja dihembuskan oleh orang atau kelompok tertentu untuk merusak nilai-nilai toleransi umat beragama,” kata Kapolres Palu Kombes Pol Barliansyah pada kegiatan silaturahmi dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-76 ke Yayasan Husnayain di Palu, Minggu.

Ia menjelaskan upaya pencegahan dilakukan sekaligus memastikan masyarakat memiliki pondasi yang kokoh dalam menangkal radikalisme, sebab paham yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila cukup mengkhawatirkan serta memiliki potensi merusak generasi bangsa.

Selain menangkal radikalisme, kata Barliansyah, pihaknya juga fokus mengantisipasi gerakan-gerakan yang bersifat intoleransi dan mengancam kerukunan beragama.

“Polri selalu hadir di tengah masyarakat dan proaktif dalam menjaga keamanan, ketertiban serta kenyamanan dalam berbangsa dan bernegara. Kami juga meminta warga kalau ada masalah, jangan main hakim sendiri, segera laporkan kepada pihak berwajib supaya bisa diselesaikan,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Lukman Tahir yang turut hadir pada acara silaturahmi itu mengemukakan moderasi beragama harus dimiliki setiap individu warga negara sebagai modal penting untuk menangkal radikalisme serta gerakan intoleransi.

“Pemahaman itu penting, kita sebagai sebagai warga negara harus mampu merajut persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diwariskan dari para pendahulu,” ucap Lukman.

Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokrama Palu ini mengatakan moderasi beragama telah dicontohkan teladan Nabi Muhammad SAW yang mengayomi seluruh golongan.

Menurut dia, upaya pencegahan radikalisme bukan hanya tugas institusi kepolisian dan institusi terkait lainnya, tetapi seluruh warga segara memiliki peran menjaga keutuhan bangsa.

“Perbedaan pendapat, perbedaan kepercayaan adalah hal wajar, tetapi jangan jadikan perbedaan itu sebagai pertentangan. Maka peran mayoritas melindungi minoritas dengan saling menghargai,” ujar Lukman.

Pada kesempatan itu Pembina Yayasan Husnayain, Fauzan Arif berharap keberadaan institusi Polri agar tetap menjadi pelindung, pengayom dan pelayan sesuai yang diharapkan masyarakat.

“Kami berharap agar Institusi Polri semakin dipercaya oleh masyarakat sesuai dengan slogan yakni melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat,” ujar Fauzan.

Pada kegiatan silaturahmi itu, pihak Polres Kota Palu juga turut menyerahkan bingkisan berupa perlengkapan sekolah dan pengajian  untuk para Yayasan Husnayain.