Kalsel -Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yani Helmi mengharapkan, agar Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dapat menangkal radikalisme.
“Karena radikalisme salah satu ancaman negara dan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila,” ujarnya melalui WA yang Antara Kalsel terima, Rabu (19/1/22) siang.
Sementara paham radikal yang dapat memicu arogansi kini sudah mulai menyusupi semua lini masyarak, terlebih generasi muda, lanjut Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar itu.
“Untuk menangkal ancaman itu, perlu didukung dengan materi khusus pembinaan sebagai anti pemicu tumbuhnya arogansi tersebut antara lain melalui Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang,” tambahnya.
Sebagai salah satu upaya tersebut, anggota DPRD Kalsel seperti halnya Muhammad Yani Helmi atau yang akrab dengan sapaan Paman Yani menyelenggarakan sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wasbang di Desa Stagen Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Selasa (18/1) siang.
“Tentu saja sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama generasi milenial yang juga ikut dalam kegiatan sosialisasi tersebut,” tuturnya.
“Bagaimana kita cinta terhadap negara, keanekaragaman dan bahkan suku kesemuanya lengkap disini (Kotabaru = red),” ujar laki-laki kelahiran Banjarmasin Tahun 1975 tersebut.
Sebagai bagian dari perwakilan rakyat daerah di tingkat Kalsel, hal inipun menjadi kewajibannya untuk mengingatkan agar tidak terjerumus di jalan yang salah, bahkan bertolak belakang dengan asas Pancasila dan UUD 1945.
Selain menekan radikalisme yang menjadi ancaman, Paman Yani menginginkan setiap genarasi muda sebagai kaum milenial harus memiliki sikap cinta tanah air sebagaimana tertuang dalam empat pilar berbangsa dan bernegara, Pancasila, UUD 1946, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Paham radikalisme harus benar-benar diwaspadai. Maka dari itu, kami beri pemahaman secara baik melalui sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang,” ujarnya.
“Kita harapkan generasi milenial yang tangguh dalam mengisi kemerdekaan dengan banyak memberikan manfaat bagi Indonesia, termasuk untuk Banua Kalsel,” lanjutnya.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) itu juga menyoroti perkembangan media sosial (Medsos) di zaman ini yang sangat mudah menyebarluaskan informasi hoax.
“Sekarang sudah banyak informasi melalui Medsos dan kita dituntut harus bijak dalam penggunaan, bahkan harus dipilah dulu tidak semuanya benar, tapi perlu ditelaah. Untuk itu bagaimana cara memfilter dengan baik dan cerdas agar tidak terpengaruh,” tegas Paman Yani.
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yani Helmi saat sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Desa Stagen (sekitar 300 kilometer tenggara Banjarmasin), Kabupaten Kotabaru, 18 Januari 2022. (Istimewa)
Sementara itu, Plt Kabid Politik Bakesbangpol Kalsel Indra Nurul Huda mengakui, bahwa sosialisasi materi tentang pemahaman Ideologi Pancasila dan Wasbang sangat penting, terlebih generasi muda diharapkan mampu menelaah secara lebih mendalam agar tidak mudah terprovokasi terhadap radikalisme saat ini.
“Penting sekali adanya wawasan kebangsaan ini untuk membuka pemikiran, apalagi khususnya bagi generasi muda yang ikut kegiatan sosialisasi, karena merupakan pendidikan yang sebelumnya ada di satuan pendidikan (sekolah) dengan tujuan selain memperkaya ilmu pengetahuan kewarganegaraan juga mampu memperkuat ideologi serta memperkokoh satu kesatuan berbangsa dan bernegara,” paparnya.
Di tempat yang sama, Kapolsek Pulau Laut Utara Iptu Danu Pratikno menyampaikan indikasi terhadap paham radikaliame sudah mulai masuk di Kotabaru.
Untuk mengantisipasinya, dia menyarankan generasi muda dapat lebih cerdas dalam memilah informasi supaya tidak terjerumus hal negatif yang tentu dapat menyebabkan perpecahan.
“Dengan adanya sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang, kami pun mengharapkan radikalisme mampu ditekan dan diantisipasi sehingga membuat kita lebih waspada,” katanya.
Selain itu, informasi apapun yang memicu pergerakan yang bersifat radikal dan mencurigakan bisa difilter atau disaring terlebih dahulu, demikian Danu Pratikno.
Dalam sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang tersebut selain menghadirkan masyarakat umum juga sejumlah siswa/siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tak jauh dari kegiatan itu.
Leave a Review