Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

Nofal Agus Syahroni Mantan JAD yang Jadi Teroris dan Gabung dengan Khilafatul Muslimin (KM)

Nofal Agus Syahroni Mantan JAD yang Jadi Teroris dan Gabung dengan Khilafatul Muslimin (KM)

Radikalisme bukanlah paham yang baru-baru ini muncul di permukaan. Pada masa Nabi Muhammad, radikalisme terlihat dalam gerakan kaum kafirin yang menghadang dakwah beliau.

Meski begitu, radikalisme pada masa Nabi tidak sebrutal di banding sekarang. Jika radikalisme dulu menyentuh orang-orang di luar Islam dan hampir orang Islam sendiri selamat dari paham membahayakan ini, maka sekarang radikalisme sudah menyusup ke dalam Islam.

Buktinya, banyak orang Islam yang terpapar radikalisme. Mulai terpapar dalam dosis yang cukup rendah semisal eksklusif dalam berpikir hingga terpapar dalam dosis tinggi semisal melakukan aksi-aksi terorisme.

Orang Islam sendiri yang terpapar radikalisme salah satunya Nofal Agus Syahroni. Nofal merupakan salah satu Pengurus Wilayah Khilafatul Muslimin Bekasi. Namun, sebelumnya dia pernah bergabung dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang didirikan oleh teroris Aman Abdurrahman.

JAD di mana Nofal masuk di dalamnya pernah melakukan baiat kepada organisasi teroris internasional Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Pria kelahiran Bekasi ini sebenarnya memiliki 5 orang anak dan anak keduanya bernama Hudzaifah sebagai tenaga pengajar di Pondok Pesantren Ukuwah Islamiyah (PPUI) Khilafatul Muslimin Ds. Margodadi Kec. Jatiagung Kab. Lampung Selatan.

Nofal mengaku memiliki dan menyimpan buku-buku serta majalah tentang ISIS di rumah kontrakannya di Pekayon Bekasi. Selain itu, dia menyimpan 1 kardus berkas data khilafatul muslimin, 1 buku Dilema PKS, 1 buku al-Khilafah, 8 Dabiq buku ISIS, 1 buku Tiada Khilafah Tanpa Tauhid dan Jihad, dan lain-lain.

Akibat keterlibatannya dengan organisasi radikal semisal JAD dan KM, Nofal terlibat dalam kasus penusukan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto (jaringan Abu Zee dan Abu Rara). Kemudian, dia ditangkap pada 13 Oktober 2019, di Kantor Pusat Khilafatul Muslimin Jl. WR Supratman Kel. Bumi Waras Kec. Teluk. Betung Utara Kota Bandar Lampung.

Sebagai penutup, radikalisme yang merasuk ke dalam pemikiran Nofal terbukti sangat berbahaya, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Orang yang terpapar akan mudah melakukan aksi-aksi terorisme yang berbahaya.[] Shallallah ala Muhammad.

Advertisements
Khalilullah
Lulusan Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta