Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

Jaga Kerukunan, Ini Langkah Kemenag Sumenep Perkuat Moderasi Beragama

Jaga Kerukunan, Ini Langkah Kemenag Sumenep Perkuat Moderasi Beragama

Kabarumat.co – Sebagai upaya mewujudkan pola pikir inklusif dan toleran di kalangan masyarakat, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep mulai gencar melakukan penguatan moderasi beragama kepada para guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Ganding, Lenteng, dan Guluk-Guluk.

Kepala Kantor Kemenag Sumenep Abdul Wasid di Sumenep mengungkap program yang diikuti oleh puluhan guru dari berbagai SD diharapkan dapat menekankan peran penting guru dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada siswa. 

“Para guru, terutama guru yang mengajar di lembaga pendidikan dasar, penting untuk memahami tentang moderasi beragama, karena sebagai pendidik mereka memiliki tanggung jawab besar untuk membentuk karakter dan pemahaman anak didiknya mengenai pentingnya toleransi dan kerukunan antar-umat beragama,” jelasnya, Minggu (29/09/2024).

Sebagai informasi, moderasi beragama merupakan program prioritas Kemenag RI yang diluncurkan sejak 2018 dan menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020.

Ada sembilan poin dari program penguatan moderasi beragama tersebut, yakni kemanusiaan, kemaslahatan umum, adil, berimbang, taat konstitusi, komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penghargaan kepada tradisi.

“Salah satu upaya untuk mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dari sembilan kata kunci ini diantaranya dengan cara meningkatkan pendidikan agama yang memadai, mengembangkan program-program edukasi yang mengajarkan nilai-nilai moderat, mendorong kerja sama antar-agama dalam mempromosikan toleransi dan persaudaraan,” kata Wasid.

Karena itu para tenaga pendidik perlu diberi pemahaman tentang moderasi beragama tersebut, serta bagaimana cara mengimplementasikan dalam proses pembelajaran sehari-hari.

“Tujuannya agar para guru ini tidak hanya bisa mencetak generasi yang cerdas secara akademis, akan tetapi juga memiliki sikap toleran dan menghargai perbedaan,” katanya.

Selain memberikan pelatihan kepada para guru, penguatan moderasi beragama di kabupaten ini juga dilakukan dengan bekerja sama dengan sejumlah organisasi keagamaan, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Advertisements