Ramadhan adalah bulan mulia yang terjadi satu kali dalam setiap tahun. Di dalamnya terdapat anjuran-anjuran ibadah yang dapat menambahkan pahala serta derajat kita disisi Allah SWT. Dalam satu hadits disebutkan:
من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه.
Artinya:
Barangsiapa yang menghidupkan bulan ramadhan dengan iman dan mencari pahala didalamnya maka dosa dosanya yang terdahulu akan diampuni oleh Allah SWT.
Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan adalah disunahkannya kita untuk melakukan sholat tarawih dan akhir-akhir ini marak terjadi dimasyarakat kita tentang viralnya fenoma sholat tarawih disalah satu daerah Indonesia yang dilakukan dengan super cepat, dalam kesempatan ini penulis ingin sedikit mengupas masalah tersebut menurut pandangan fiqh ahlussunnah waljamaah.
Sholat Tarawih hukumnya adalah sunnah yang dilakukan pada setiap malam Ramadhan dengan 20 rakaat 10 salam, disebut dengan Tarawih dikarenakan dalam sholatnya terdapat istirahat disetiap kali salam, juga disunahkan dengan cara berjamaah.
Cara melakukannya sama seperti sholat – sholat maktubah (فرض ) harus memenuhi rukun rukunnya yang disebutkan dalam kitab Fathul qorib hal.26 berjumlah 18 rukun diantaranya ; niat, berdiri jika mampu, takbirotul ihrom, membaca surat alfatihah, rukuk, tuma’ninah ( berdiam sejenak seqadar bacaan سبحان الله ) , i’tidal, tuma’ninah, sujud, tuma’ninah, duduk diantara dua sujud, tuma’ninah, duduk rokaat akhir,tasyahhud akhir, sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, salam, niat keluar dari solat, dan tertib.
Kemudian Mengenai masalah sholat tarawih yang super cepat (jet) apakah bisa dibenarkan?, Dan dikarenakan dilakukan berjamaah terkadang simakmum masih baca alfatihahnya, siimam sudah ganti gerakan (rukun) lain akhirnya alfatihahnya makmum tidak sempurna. Jadi bagaimana agar alfatihahnya simakmum bisa sempurna?.
• Masalah pertama apakah dibenarkan sholat tarawih super cepat ?
- dibenarkan asalkan rukun rukun sholat yang telah disebutkan penulis itu terpenuhi dan salah satu nya adalah rukun tuma’ninah karna jika tidak melakukannya maka sholatnya batal.
• Masalah kedua Si makmum tidak mampu membaca alfatihah dengan sempurna karena siimam cepat ?
- Dalam masalah ilmu sholat berjamaah ada yang namanya Muqoronah (membarengi imam) memiliki lima macam hukum yaitu haram ,sunah,makruh,mubah dan wajib . Muqoronah wajib ketika si Makmum memang tidak bisa mambaca Fatihah setelah imam dengan sempurna maka si Makmum wajib membaca Fatihah bersamaan si imam membaca fatihahnya.
( فاءدة ) : قال المدابغي أعلم أن المقارنة على خمسة أقسام : حرام مبطلة اي مانعة من الانعقاد وهي المقارنة في تكبيرة الإحرام. ومندوبة وهي المقارنة في التأمين. ومكروهة مفوتة لفضيلةالجماعة مع العمد وهي المقارنة في الأفعال والسلام . ومباحة وهي المقارنة في ما عدا ذلك .وواجبة فيما لو لم يقرأ الفاتحة مع الإمام لم يدركها .
Jadi, agar simakmum bisa membaca alfatihah dengan sempurna maka, lebih baik simakmum melakukannya besertaan dengan imam membaca alfatihah. Ini, kalo memang tidak dimungkinkan membaca alfatihah setelah imam membacanya. Melihat ibroh yang telah dijelaskan, penulis ingin memberi catatan bagi si-imam ketika hendak melakukan sholat tarawih dengan cara semacam tersebut , hendaknya agar si-imam terlebih dulu melihat situasi dan kondisi simakmum apakah kebanyakan dr makmum ini para golongan lansia atau remaja.
Refrensi:
- Kitab Fathu Qorib karangan Syekh Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Qosim as-syafi’i, cetakan Ali Ridho wa ikhwanihi, hal, 26.
- Kitab Fathul Mu’in karangan Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Almalibari, cetakan Gerbang Andalus, hal 47.
- Kitab Kasyifatussaja karangan Syekh Nawawi al-Bantani, cetakan Haromain, hal 91.
*Maulana Ahmad Nauval (Santri PP Al-Anwar Sarang Rembang)
Leave a Review