Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

Taliban Serukan Mantan Pilot Angkatan Udara Tak Tinggalkan Afghanistan

Taliban Serukan Mantan Pilot Angkatan Udara Tak Tinggalkan Afghanistan

Kepala juru bicara Pemerintah Afghanistan Zabihullah Mujahid hari Rabu (10/11) menyerukan seluruh mantan pilot militer Afghanistan untuk tetap berada di negara itu, dengan mengatakan mereka akan dilindungi oleh amnesti dan tidak akan ditahan.

“Pesan saya adalah tidak akan ada masalah keamanan terhadap para pilot ini di Afghanistan. Tidak ada rencana untuk menangkap mereka. Amnesti telah diumumkan. Para pilot, baik yang berasal dari militer maupun maskapai penerbangan swasta, dapat direkrut kembali dan mengabdi bagi negara ini. Kami akan memfasilitasi mereka. Mereka tidak perlu melarikan diri. Kami ingin kembali mengundang mereka. Kepergian sebagian pilot ini sangat disesalkan,” kata Zabihullah.

Pernyataan itu disampaikan di tengah laporan bahwa lebih dari 140 pilot Afghanistan yang sebelumnya dilatih oleh Amerika dan sejumlah awak pesawat telah meninggalkan Tajikistan dalam sebuah evakuasi yang dimediasi Amerika hari Selasa (9/11), tiga bulan setelah mereka mengungsi ke negara itu pasca pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban. Associated Press belum dapat mengkonfirmasi laporan tersebut secara independen.

Pilot-pilot Angkatan Udara Afghanistan, bersama mitra-mitra mereka dari Amerika, memainkan peran penting dalam perang melawan gerilyawan Taliban selama 20 tahun yang berakhir dengan penarikan mundur seluruh pasukan asing pada akhir Agustus lalu. Serangan udara itu menimbulkan banyak korban di kalangan Taliban dan berulangkali mengusir kelompok gerilyawan itu dari lokasi-lokasi yang mereka rebut di berbagai bagian negara itu.

Ratusan pilot ini melarikan diri ke negara-negara Asia Tengah, termasuk Tajikistan dan Uzbekistan, setelah runtuhnya pemerintahan Afghanistan yang didukung Amerika dan kembali berkuasanya Taliban. Belum jelas berapa banyak pilot militer dan awak yang tersisa di Afghanistan, dan tingkat risiko apa yang mereka hadapi, atau sejauh mana jaminan Taliban itu dapat dipercaya.

Selama tiga bulan terakhir ini ada beberapa laporan pembunuhan balas dendam oleh Taliban, tetapi tidak dalam skala besar dan teroganisir.

Advertisements