Beberapa hari yang lalu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan arahan untuk mencabut izin usaha outlet Holywings di Jakarta. Himbauan Anies ini mendapat sambutan dari beberapa pihak tetapi tidak menutup kemungkinan juga menuai kritik dari pihak lain.
Selain Anies, Ustadz Felix Siauw ikut mempersoalkan promosi Holywings yang mengaitkan dengan nama Muhammad (yang diakui sebagai Nabi umat Islam) dan Maria (yang diyakini sebagai ibu Yesus oleh pemeluk agama Kristen).
Felix mengkritik Holywings dengan penuh serius. Sehingga, dia mengklaim promosi yang dilakukan pihak Holywings termasuk dalam penistaan agama. Tidak hanya berhenti di situ Felix melihat terlalu jauh rencana penistaan agama yang terstruktur secara sistematis di balik itu.
Eko Kuntadi, pegiat media sosial, menyayangkan komentar Felix yang terlalu jauh dan, jika meminjam bahasa anak melenial sekarang, “lebay”. Tidak penting, lanjut Eko, mempersoalkan lebih kekeliruan pihak Holywings. Karena, seandainya mereka tahu akan terjadi seperti ini mereka tidak bakal melakukan tindakan konyol itu.
Aneh memang, Felix menyanggah pernyataan Eko dengan statemen yang mempersoalkan sikap pemerintah yang tidak tegas memberikan regulasi terhadap penistaan agama. Sementara, pemerintah hanya tegas memberikan tindakan terhadap tindakan penistaan Presiden.
Sampai di sini, Felix patut dicurigai. Jika memang kontra-Holywings yang dilakukan Felix murni untuk kemaslahatan umat, mengapa dia masih menyinggung sikap pemerintah yang terkesan kurang tegas terhadap penistaan agama? Ada apa di balik semua semangat Felix itu?
Eko sudah membaca geliat Felix yang mencurigakan. Di akhir statemen, Eko blak-blakan bahwa Felix punya rencana terkait berdirinya Khilafah untuk menggantikan Pancasila dan Demokrasi. Pernyataan Eko ini mungkin ada benarnya. Karena, rekam jejak Felix tidak lepas dari promosi Khilafah yang dikampanyekan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan beberapa organisasi yang lain.
Sales Khilafah, termasuk Felix, memang cukup lincah mencari celah di tengah naiknya isu publik. Kemarin isu tentang LGBT sales Khilafah tetiba muncul dengan menyerang sikap Pak Mahfud sebagai pemerintah yang kurang tegas. Sekarang, begitu isu Holywings mencuat, sales Khilafah tidak tinggal diam. Langsung ikut masuk di dalamnya mencari ruang untuk menyerang regulasi pemerintah yang kurang tegas.
Maka, kekeliruan Holywings terkait marketing yang sensitif tidak perlu diperpanjang pagi. Semua kesalahan mereka cukup dimaafkan saja. Apalagi, beberapa pihak sudah ditangani oleh pihak yang berwajib. Mempersoalkan terlalu jauh seperti yang dilakukan Felix justru menjajah banyak pekerja di outlet itu yang hilang pekerjaan. Felix tidak memikirkan sampai ke sana. Yang terpenting bagi Felix agama terselamatkan. Padahal, kata Gus Dur, “Agama tidak perlu dibela”.
Yang paling penting diwaspadai di tengah isu Holywings adalah sales Khilafah yang mencari panggung di sana. Mereka datang bukan menyelesaikan masalah. Malahan, memperumit masalah. Bahkan, tindakan sales Khilafah dapat menghancurkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Waspadalah![] Shallallah ala Muhammad.
Leave a Review