Narasi Khilafah dijaga betul oleh para pengasongnya. Kerap para aktivis khilafah di Indonesia membela mati-matian hingga harus muncul gerakan yang bertentangan dengan kultur-budaya bahkan dengan falsafah negara Indonesia. Konvoi oleh Khilafatul Muslimin adalah bukti nyata bahwa mereka ingin tetap menarasikan-memonopoli Khilafah ke tengah-tengah masyarakat.
Terlihat, ketika Khilafah diklaim sebagai bahasa yang tidak lengkap dan ekstrem, para pengasong memberikan manuver yang gila. Mereka membabi buta mengatakan bahwa siapa yang menolak adalah sang pembenci hukum Allah. Dan karena itu, ketakwaan dan keimanannya patut dipertanyakan.
Apa yang telah bangsa Indonesia lihat selama ini, di mana trem Khilafah diwacanakan sebagai sistem negara, seharusnya kita hentikan saja. Jangan sampai terperosok terhadap jurang yang sama, yaitu mengiklankan Khilafah untuk diimplementasikan karena alasan keagamaan yang ekstrem.
Indonesia sudah memiliki sistem yang sejati nan tangguh dalam menjaga bangsa dan negaranya, yaitu Pancasila. Pancasila adalah wahyu terbesar yang dimiliki bangsa-negara Indonesia. Pancasila telah Islami. Ia yang merawat persatuan. Ia pula yang menyatukan pertikian. Dan lagi-lagi, Pancasila tegak membela kebenaran.
Jadi siapa yang masih senang menarasikan khilafah untuk dihidupkan di masyarakat dialah orang yang tidak bersyukur dengan apa yang mereka miliki saat ini. Dengan ketentraman yang kita rayakan saat ini. Tak ada peperangan. Tak ada pembunuhan massal. Dan tak ada penderitaan yang melanda bangsa Indonesia. Pancasila menjadi fondasinya.
Kekhalifahan sudah selesai. Berhenti sejak era Khulafaur Rasyidin. Titik. Jadi tidak ada kekhalifahan lagi yang perlu dimonopoli. Setelah Kekhalifahan, sistem pemerintahan di berbagai negara adalah sistem daulah, kerajaan dan sebagainya. Bukan kekhalifahan lagi. Pilihan itu juga berlaku di Indonesia, dengan memilih sistem negara Pancasila.
Pancasila sudah cocok dengan bangsa Indonesia. Mengapa demikian, karena dengan Pancasila bangsa Indonesia memiliki kepercayaan diri dan keadilan bersama. Pancasila tidak bertentangan dengan hukum-hukum Islam. Pancasila juga tidak bertentangan dengan kemanusiaan dan hukum-hukum universal dan alam. Jadi di sanalah letak kemewahan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Pancasila merupakan darul ahdi wal syahadah atau negeri yang penuh dengan kedamaian. Dalam konteks bernegara dan berbangsa selama ini, Pancasila menjadi penengah di tengah huru-hara dunia. Negara yang lain mempertentangkan haluan negaranya sehingga harus porak-poranda. Sementara Indonesia sudah memiliki haluan negara yang jelas, yang disepakati oleh sebagian besar bangsa Indonesia. Pancasila mendamaikan kehidupan bangsa Indonesia.
Untuk itu, tidak perlu dipertentangkan lagi. Pancasila telah mapan. Pancasila telah Islami. Telah menjadi penjaga negara dan bangsa Indonesia. Karena itu pula tidak perlu capek-capek mau mengganti dengan Khilafah. Justru hari ini kita harus mewaspadai orang-orang yang memonopoli Khilafah untuk ditancapkan di Indonesia. Mereka siapa yang memerintah, dan dapat dari mana ide dan keungan sebagai biaya operasional aktivitas sales khilafah ini.
Maka itu, penting kiranya kita sebagai orang yang cinta NKRI, berupaya sebaik mungkin dengan upaya-upaya yang kongkrit untuk memotong gerak monopoli khilafah ini. Penguatan kontra narasi dan penyadaran terhadap wacana khilafah serta literasi tentang khilafah perlu dikuatkan. Agar, gerakan mereka mudah untuk diruntuhkan, bahkan dalam sekala kecil dan tersembunyi.
Kita mengharapkan masyarakat juga ikut terlibat dalam memotong monopoli narasi khilafah ini. Kita juga meminta kepada negara untuk lebih tegas lagi bagi pelaku yang mempropagandakan khilafah ke tengah-tengah masyarakat. Kita juga ingin melihat siapa yang pernah terjerumus dalam khilafah ini, untuk kembali kepada pelukan NKRI, dan menjadi orang pertama yang memberikan kontrol atau regulasi kepada sesamanya. Bukan mereka yang diam-diam mencoba menyusup, bertaqiyah, atau diam-diam mencari keuntungan melalui cara pura-pura kembali setia kepada NKRI. Mari, pembaca Harakatuna, kita hentikan monopoli Khilafah di negara tercita Indonesia ini.
Leave a Review