Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

IKN: Wujud Indonesia-Sentris yang Mesti Didukung Bersama

IKN: Wujud Indonesia-Sentris yang Mesti Didukung Bersama

Kabarumat.co – Pembangunan IKN ditegaskan oleh Presiden Jokowi sebagai wajah dari Indonesia-sentris. Sebelum membahas lebih jauh, perlu saya ketengahkan terlebih dahulu apa itu Indonesia-sentris? Mungkin istilah ini cukup baru. Dalam beberapa informasi disebutkan bahwa Indonesia-sentris adalah suatu konsep yang mencakup gagasan kebangkitan nasional serta persatuan Indonesia untuk bersama mensejahterakan bangsa yang tidak terfokus di Pulau Jawa saja, tetapi diperuntukkan bagi rakyat seluruh Indonesia.

Indonesia-sentris ini sejujurnya sebagai langkah Jokowi dalam menghilangkan stigma bahwa Indonesia itu hanya milik warga di Pulau Jawa saja. Sebab, dari dulu sampai sekarang kepemimpinan atau kepresidenan di Indonesia dipegang dan dikendalikan oleh warga dari Pulau Jawa. Mungkin ini terjadi karena pusat ibu kota Jakarta berada di Pulau Jawa. Sehingga, hiruk-pikuk perpolitikan benar-benar hanya terdengar oleh warga negara yang tinggal di Pulau Jawa.

Ini berbeda dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang di akhir pemerintahan Jokowi dibangun di Kalimantan Timur (Kaltim). Kenapa harus di Kaltim? Ada banyak alasan yang dikemukakan, di antaranya risiko bencana minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran, gunung berapi, dan tanah longsor, berada di tengah-tengah Indonesia, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang berkembang yaitu Balikpapan dan Samarinda, memiliki infrastruktur yang relatif lengkap, dan tersedia lahan 180 ribu hektare.

Dengan beberapa alasan yang logis, IKN optimis dalam pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi baru. Dengan minimal risiko bencana, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran, dan tanah longsor, akan sangat menarik perhatian warga negara untuk berbondong-bondong tinggal di sana. Mereka akan sangat senang membangun hunian baru di IKN. Sebab, semua orang mengimpikan tempat tinggal yang nyaman dengan minimal risiko bencana.

Sebagai ibu kota yang secara geografis terletak di tengah-tengah Indonesia serta berdekatan dengan wilayah perkotaan yang berkembang seperti Balikpapan dan Samarinda, jelas IKN akan menjadi tawaran yang cukup menggiurkan warga negara untuk membangun bisnis di sana. Mereka akan optimis bahwa bisnis yang dibangun di IKN akan tumbuh dan berkembang dengan baik dan cepat. Sehingga, mereka mencapai puncak kebebasan finansial.

Tentunya, dengan cara inilah kemiskinan yang semakin naik akhir-akhir ini akan menurun berganti menjadi warga negara yang sejahtera. Ini adalah kesempatan bagi warga Indonesia untuk memperbaiki nasib, dari kemiskinan menuju kebebasan finansial. Saya kira, langkah pertumbuhan ekonomi baru ini adalah bentuk jihad Presiden Jokowi dalam memberantas kemiskinan. Bukankah di dalam Al-Qur’an jihad itu juga mencakup perang melawan kemiskinan?

Kemudian, sebagai ibu kota yang memiliki infrastruktur yang relatif lengkap ditambah dengan ketersediaan lahan 180 ribu hektare, IKN berhasil menawarkan lingkungan yang hijau (ekologis). Di saat orang-orang kota seperti Jakarta berlomba-lomba membangun gedung-gedung pencakar langit sehingga pepohonan sedikit ditemui, maka IKN mampu mengembalikan kota yang berbasis desa. Tempatnya nyaman dan sejuk, pertumbuhan ekonominya baik dan berkembang.

Ikhtiar Jokowi dalam pembangunan IKN merupakan implementasi dari pesan Al-Qur’an: “baldatun thayyibah wa Rabbun Ghafur“, yakni negara yang ibu kotanya sumbur, nyaman, serta diberkahi oleh Tuhannya. Maka, dapat ditegaskan bahwa IKN akan menjadi tempat yang penuh dengan limpahan keberkahan dan berada dalam naungan perlindungan Tuhan. Negara ini akan menjadi negara yang ekologis, dinamis, dan religius. Sungguh nikmat Tuhan yang mana lagi yang kita dustakan?

Di akhir pemerintahan Jokowi, kita sebagai warga negara Indonesia harus banyak bersyukur. Sebab, Allah telah hadirkan pemimpin yang punya perhatian yang baik untuk masa depan rakyatnya. Mungkin IKN sekarang tidak seramai Jakarta. Maklum karena pembangunan baru. Tapi, beriringan waktu IKN akan menjadi kota terbaik di Indonesia, sehingga kota ini menjadi rumah ternyaman untuk kembali.[] Shallallahu ala Muhammad.

Advertisements