Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid menilai, nihilnya aksi terorisme menjelang malam hari raya Natal 2021 ini tidak bisa lepas dari peran aktif aparat keamanan baik TNI Polri khususnya Detasemen Khusus 88 (Densus 88) yang bekerja semaksimal mungkin untuk meminimalisir ruang gerak kelompok radikalis dan teroris di Indonesia untuk melancarkan aksi terornya.
“Karena seluruh anak bangsa bersatu ikut menjaga keamanan di sekitarnya, ikut berpartisipasi memberikan informasi kepada Polri dan TNI. Densus 88 bergerak dan akhirnya ditangkap para tokoh-tokoh teroris,” kata Habib Syakur, Minggu (26/12).
Peran aktif seluruh stakeholder ini dianggap Habib Syakur memberikan dampak besar tersendiri bagi keamanan dan ketertiban masyarakat di momentum besar umat Kristiani.
“Solidaritas rakyat kepada Polri sangat memperkuat kinerja Polri khususnya Densus 88, sehingga kejahatan pengeboman itu bisa berkurang bahkan sama sekali tidak ada sampai saat ini,” ujarnya.
Kemudian, Habib Syakur juga menilai bahwa masyarakat Indonesia saat ini sudah banyak yang menyadari betapa bahayanya paham radikalisme dan intoleran yang bisa bermuara pada terorisme. Kesadaran inilah yang perlu ditingkatkan agar semua pihak memiliki tanggungjawab dan peran adil dalam menjaga situasi lingkungan mereka tetap kondusif.
“Beberapa kali Densus 88 menangkap berikut peralatan yang akan digunakan untuk ngebom. Itu semua berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan masyarakat sudah semakin sadar bahaya radikalisme dan intoleran sangat berbahaya yang bisa memporak-porandakan NKRI,” terangnya.
Perlu diketahui, bahwa Bupati Garut Rudy Gunawan telah membentuk Satuan Tugas Penanggulangan Terorisme di Kabupaten Garut. Tim satgas ini adalah inisiasi dari Pemerintah Kabupaten Garut bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Pembentukan Satgas ini sekaligus merupakan sebuah bentuk keseriusan Pemda Kabupaten Garut dalam rangka menanggulangi masalah terkait radikalisme.
Melihat respon Pemkab Garut semacam itu, Habib Syakur menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
“Saya berterima kasih Pemkab Garut, sehingga semua (gerakan radikalisme) bisa diminaimalisir, padahal kita tahu Garut itu basis NII. Dan di Solo juga sudah mulai dilakukan pengawasan yang ketat,” tandasnya.
Lebih lanjut, Habib Syakur terus mengingatkan kepada masyarakat Indonesia, sekalipun perlu dibanggakan tahun ini tidak muncul aksi terorisme jelang Natal dan Tahun Baru, semua pihak perlu tetap menjaga dan meningkatkan kewaspadaannya.
Apalagi menurutnya, gerakan kelompok intoleran, radikal dan teroris ini tidak begitu menyasar pada aksi-aksi pengeboman. Mereka lebih memilih jalur gerilya dengan masuk ke berbagai lini untuk menyebarkan paham mereka secara pelan-pelan.
“Sangat positif deradikalisasi programnya itu, tapi kita tidak boleh lengah dan kita terus memberikan masukan-masukan ke Polri khususnya Densus 88. Ingat Densus 88 tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Leave a Review