Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

Habib Alwi, Habib Milenial di Situbondo Berdakwah Lewat Shalawat

Situbondo – Sinar wajahnya terpancar, nada suaranya berayun – ayun saat melantunkan shalawat serta tutur katanya cenderung lembut. Tidak meledak seperti petir. Senyumnya selalu ditebar kepada siapa yang bertatap muka. Dialah Habib Alwi Faris Al Magrabi, dikenal dengan sosok habib milenial yang dekat dengan para pemuda di Situbondo. Ia berdakwah lewat shalawat.

Selain memiliki paras wajah ganteng, ia juga mempunyai suara emas. Enak didengar serta mampu mengajak para jemaah untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW sambil diiringi tabuhan indah grop hadrah. Tidak hanya itu, ia juga sebagai santri  aktif yang hafizd Al Quran di Pondok Pesantren Walisongo, Mimbaan asuhan KHR Muhammad Kholil Asad.

Habib Alwi, begitu panggilan akrabnya, sebagai nasyid atau pembawa lagu religi dan shalawat di Majelis Shalawat Syabab. Majelis Shalawat Syabab sendiri merupakan wadah kaum milenial di Situbondo, yang konsisten mengajak para pemuda untuk selalu memegang teguh ajaran agama dari para ulama dan kiai. Juga mengajak untuk mencintai junjungan Nabi Muhammad SAW.

Baginya, Dakwah lewat shalawat, diharapkan para pemuda akan mendapat bimbingan dan rahmat dalam melaksanakan agama. Jauh dari cara kasar sehingga membuat umat lari dari agama. Ia menekankan transfer pengetahuan agama melalui media yang lembut dan menyejukkan.

Menurut Habib Alwi, banyak manfaat yang akan diraih dari kegemaran membaca shalawat kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya berdampak kepada pribadi, juga akan berdampak kepada masyarakat secara umum. Lebih lebih, kelak akan dikumpulkan bersama rombongannya.

Diketahui, bahwa kreasi berdakwah dilakukan oleh Habib Alwi mendapat perhatian dari masyarakat khususnya para pemuda. Terbukti dalam setiap panggung Majelis Shalawat Syabab pimpinan KH Mas Mahfudz Arif yang didampingi oleh KH Miftahul Arifin dan KH Alma’i Sufyan ini dibanjiri jemaah. Mereka tidak hanya berasal dari setiap kecamatan, juga datang dari kabupaten tetangga.

Pengajiannya sudah terjadwal dimana mana, komunitas pemuda dari pelosok desa juga mulai terorganisir. Mereka menamakan komunitasnya sesuai dengan kearifan lokal di daerahnya masing masing.

Habib muda yang lahir di Kabupaten Bumi Shalawat Nariyah ini memilih jalur dakwah melalui shalawat, ingin menjawab kegelisahan serta mengurangi krisis moral para generasi masa depan. Generasi berkualitas baik secara intelektual dan Spiritual.