Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

Ditolak Ansor 2024, Syafiq Basalamah Isi Kajian di Purimas Sejak 2017

Kabarumat.co – Penceramah ustaz Syafiq Riza Basalamah sebenarnya sudah lima kali menggelar kajian di Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, Surabaya. Kajian itu sudah berlangsung sejak 2017 dan tanpa penolakan sebelumnya.

Keterangan itu diungkap Pengurus Yayasan Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, menyusul kejadian penolakan kajian Ustaz Syafiq, oleh GP Ansor dan Banser di Surabaya, Kamis (22/2) malam. “[Kajian] Ustaz Syafiq kalau mislanya tadi malam jadi itu keenam kali di sini [Masjid Assalam],” kata Ketua Yayasan Masjid Assalam, Iskandar Zulkarnain, Jumat (23/2).

Iskandar mengatakan, Ustaz Syafiq kerap mengisi kajian di Masjid Assalam sejak tahun 2017. Di tahun 2023 saja, dia dua kali menggelar acara di masjid itu. Selama itu pula, pengurus masjid mengaku selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian, mengirimkan surat pemberitahuan dan menuruti semua prosedurnya. Kajian pun berjalan aman, tanpa penolakan.

“Kita koordinasi keamanan, menyurat ke Polsek, kita ikuti prosedur semua. Enggak ada penolakan. Jemaah sampai dua ribu,” kata dia.

Koordinator Keamanan Takmir Masjid Assalam Danang Adityo Nugroho menambahkan, pihaknya secara rutin menggelar kajian dengan berbagai penceramah, baik yang berlatarbelakang Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah hingga Salafi. “Prosedur kajian baik itu nasional maupun lokal itu kita selalu memberitahu kepada muspika (musyawarah pimpinan kecamatan), terdokumentasi semua,” katanya.

Kepada para penceramah, kata Danang, pihaknya juga selalu menitip pesan agar isi kajian tak boleh menyinggung kelompok manapun. Hal itu menurutnya penting disampaikan demi kebaikan dan persatuan bersama.

“Selama kajian kami selalu me-briefing setiap ustaz ada batasan-batasan yang tidak boleh disampaikan. ‘Mohon maaf ustaz kami ini hidup di wilayah heterogen bukan homogen, bukan di ruang hampa, oleh karena itu mohon untuk kajiannya untuk tidak menyinggung kelompok sana kelompok sini’,” ucapnya.

“Jadi kalau bisa kajian yang disampaikan adalah kajian yang memang untuk merekatkan Umat Islam, itu kami sampaikan ke setiap ustaz,” tambahnya.

Karena itu, ia pun mengaku heran mengapa acara kajian Ustaz Syafiq kali ini mendapatkan penolakan yang begitu besar. Danang tak menduga pihak Ansor dan Banser bisa melakukan yang demikian. “Kita tak bisa menduga-duga apa yang jadi kekhawatiran, mungkin seperti surat [penolakan] mereka,” katanya.

Senada Ketua Dewan Pembina Yayasan Masjid Assalam Ibnu Arly juga mengaku tak menduga ada penolakan. Ia bertanya-tanya sebenarnya apa yang memicu hal itu terjadi. “Mungkin dengan kondisi memanas ini kali ya, mungkin segala sesuatunya jadi sensitif,” pungkas Ibnu Arly.

Diketahui, Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, Surabaya, ditolak oleh GP Ansor dan Banser, Kamis (22/2) malam. Mereka menilai ajaran Ustaz Syafiq sudah terindikasi radikal. Aksi penolakan itu pun diwarnai kericuhan. Pihak Ansor dan Banser mengklaim enam orang anggotanya menjadi korban pemukulan.

Sementara pengurus masjid mengklaim acara kajian memang sudah dibatalkan. Ustaz Syafiq juga tak jadi hadir di lokasi. Hanya saja seribuan jemaah sudah kadung datang dan berkumpul. Kericuhan pun tak terhindarkan.

Advertisements