Surabaya – Universitas Surabaya (Ubaya) bersama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur (Bakesbangpol Jatim) serta Komando Daerah Militer V Brawijaya (Kodam V/Brawijaya) menggelar diskusi dengan tema “Pencegahan Radikalisme/Terorisme dan Konflik Sosial Melalui Wawasan Kebangsaan Tahun 2023” pada Kamis (7/12) di Kabupaten Sidoarjo.
Seminar yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dari 12 perguruan tinggi di Jawa Timur ini menghadirkan dua narasumber, yakni Rektor Ubaya Dr. Benny Lianto dan Pangdam V/Brawijaya Farid Makruf.
Wakil Rektor III Ubaya Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Christina Avanti menyebut seminar ini bertujuan untuk membangun kemampuan mahasiswa agar mampu menempatkan diri secara positif dalam kultur yang beragam dan dinamis. “Melalui acara ini, mahasiswa diharapkan memiliki wawasan kebangsaan yang baik sebagai warga negara yang bertanggung jawab,” jelas Christina.
Dalam materinya, Benny menyampaikan ada empat dosa besar dalam dunia pendidikan yakni intoleransi, perundungan, kekerasan seksual, serta radikalisme.
“Untuk itu yang dibutuhkan adalah literasi data, teknologi, dan manusia. Implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Bela Negara perlu berkolaborasi dengan aparat seperti Kodam Brawijaya agar manfaatnya langsung dirasakan mahasiswa,” ujarnya.
Sementara itu, Farid Makruf mengatakan Indonesia tidak pernah kalah melawan penjajah dari luar negeri. Tetap selalu kalah karena intrik dari dalam. Maka dari itu pihaknya berpesan agar generasi muda memaknai ideologi pemersatu bangsa yakni Pancasila.
“Kelompok radikalisme banyak menyasar mahasiswa berjiwa muda, idealis, minimnya pengetahuan tentang agama dan mudah dipengaruhi. Untuk itu anak muda harus hati-hati dengan radikalisme. Semoga Jawa Timur terbebas dari konflik ini,” pungkasnya.
Leave a Review