Kemunculan radikalisme menjadi ancaman yang serius terhadap negeri ini. Negeri yang tangguh tak kan mengalah bahkan melawan paham ini tanpa terkecuali. Perlawanan ini dibuktikan dengan keputusan Singapura dan Indonesia yang ketat mengkonter paham ini.
Meski begitu, radikalisme tetap bersikeras masuk melalui berbagai celah. Dan, akhir-akhir ini paham ini muncul terang-terangan ke permukaan dalam bentuk organisasi bernama Khilafatul Muslimin (KM).
KM memiliki ideologi yang menentang ideologi dan sistem yang berlaku di Indonesia. Ideologi organisasi yang dibangun Abdul Qadir Hasan Baraja ini berupa berdirinya Khilafah dan tegaknya Negara Islam.
Khilafah sebagai sistem negara jelas berbeda dengan sistem Demokrasi di Indonesia. Artinya, membiarkan sistem Khilafah sama saja dengan bunuh diri. Apalagi, KM bersikeras melalui sistem Khilafah akan mendirikan Negara Islam.
Warga yang terpapar doktrin KM tidaklah sendikit. Tercatat sekitar dua ribu orang yang terpengaruh. Salah satunya, Surya Juniawan. Pria kelahiran Sleman ini tercatat dalam kasus terorisme dan tertangkap Densus 88 AT Mabes Polri pada tahun 2009.
Bahkan, Surya pernah ditangkap dalam kasus lain, yaitu penusukan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto (jaringan Abu Zee dan Abu Rara). Peristiwa mengerikan ini terjadi pada 23 September 2019 di Jalan Desa Tridaya Sakti 48, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
Keterlibatan Surya dalam aksi-aksi terorisme jelas tidak lepas dari rekam jejaknya sebagai bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diduga ikut baiat di rumah Eka Hendra Utama. Lebih dari itu, dia ikut latihan bela diri di Perumahan Cluster Paris Residence Bekasi dan mengikuti i’dad di Gunung Salak Bogor.
Surya terpapar paham radikal berawal dari mengikuti kajian khalaqoh JAD yang telah disusupi oleh kelompok radikal, yang selanjutnya memberikan doktrin tentang jihad yang salah. Jihad dipahami dengan terorisme yang jelas-jelas dilaknat oleh agama.
Sebagai penutup, ancaman radikalisme tak dapat dianggap sepele. Keterlibatan Surya dalam jaringan ini menjadi bukti bahwa bangsa ini harus lebih berhati-hati.[] Shallallah ala Muhammad.
Leave a Review