Kabarumat.co – Penjajah Zionis Israel berkali-kali melakukan pelanggaran terhadap gencatan senjata dengan Hezbollah yang disepakati pada 27 Nobember lalu. Berdasarkan catatan peristiwa, sudah sebanyak 52 kali mereka melanggar perjanjian tersebut,
Sementara itu, Zionis Israel sendiri mengakui hal itu. Namun mereka berdalih hal itu dilakukan sebagai respons dari Hezbollah. Al-Jazeera melaporkan. alam kesepakatan gencatan senjata, Israel dan Hezbollah setuju untuk membongkar fasilitas militer ilegal yang terletak di selatan Sungai Litani.
Pasca gencatan senjata berlaku, tank-tank Israel juga masih sempat menembaki lima kota dan beberapa ladang pertanian di Lebanon selatan. Menurut media pemerintah dan sumber keamanan Lebanon, sedikitnya dua orang terluka akibat serangan tank tersebut.
Semua wilayah itu terletak dalam jarak 2 kilometer dari Blue Line, wilayah yang telah ditetapkan sebagai area netral di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel. Militer Zionis beralasan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi beberapa aktivitas mencurigakan yang menimbulkan ancaman dan melanggar ketentuan perjanjian gencatan senjata.
Lebanon merupakan negara yang didukung penuh oleh Prancis hingga saat ini. Maka dengan adanya pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, Prancis juga melayangkan protes.
Sementara itu, di perbatasan Lebanon dan Israel ada pasukan perdamaian PBB dengan Indoenesia menjadi salah satu pesertanya, Namun berdasarkan peraturan, pasukan perdamaian PBB di sana tidak boleh melakukan aksi militer jika Hezbollah atau Israel melakukan serangan.
Kenali Kami Lebih Dekat
Assalamu Alaikum Akhi Ukhti!! Selamat datang di Kabar Umat
Kami hadir setiap saat untuk menyampaikan berita terpercaya serta wawasan keislaman, keindonesiaan dan kebudayaan hanya buat Akhi Ukhti. Bantu sukseskan Visi kami satukan umat kuatkan masyarakat dengan cara share konten kami kepada teman-teman terdekat Akhi Ukhti !