Kabarumat.co – Densus 88 Anti Teror Polri punya cara tersendiri menangkal radikalisme di lingkup sekolahan. Salah satu yang dilakukan adalah mengintensifkan sosialisasi kebangsaan mengingat sekolah bisa menjadi pintu masuk penyebaran paham radikalisme.
Kepala Direktorat Pencegahan Densus 88 Anti Teror Polri, AKBP Mohammad Dofir mengatakan, tujuan sosialisasi ini untuk menyampaikan difinisi Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET) di lingkungan sekolah.
“Sebelumnya kami melakukan hal yang sama dengan kepala sekolah dan guru SMP. Kali ini giliran sama guru dan kepala sekolah SMA di wilayah Gresik,” katanya, Sabtu (22/6/2024).
Menurut Dofir, dengan cara ini guru maupun kepala sekolah bisa membedakan sendiri di sekolah masing-masing. Sosialisasi yang kami lakukan di sejumlah sekolah juga mengedukasi tentang paham IRET.
“Jika teredukasi kepala sekolah maupun guru bisa melakukan deteksi dini di lingkungan sekolahnya, sehingga bebas dari paham radikalisme,” ungkapnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Gresik, Kiswanto menuturkan, kepala sekolah dan guru di SMA bisa menjadi agen pencegahan paham IRET di lingkungan sekolah.
“Cara ini sangat efektif supaya siswa bisa terbentengi dari paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme,” tuturnya.
Ia menambahkan, dirinya mengajak seluruh peserta yang ikut sosialisasi terus merawat keragaman untuk meminimalisir paham radikalisme yang dampaknya bisa membahayakan bagi siswa.
“Kami mengusulkan kalau bisa kegiatan seperti ini diintensifkan lagi supaya lebih teredukasi lagi mengenai difinisi dan paham IRET,” imbuhnya.