Sebagaimana diketahui bersama bahwa usia manusia itu terbatas, Nabi Muhammad sendiri sebagai teladan umat Manusia wafat di usia 60 tahunan. Oleh karena yang demikian, tiada alasan bagi manusia untuk menunda-nunda untuk melakukan kebaikan. Bersegeralah melakukan kebaikan sebelum datangnya tujuh kondisi yang menyebabkan melakukan kebaikan semakin berat
Allah sendiri dalam Al-Quran sangat-sangat menganjurkan umatnya untuk segera melakukan kebaikan, bahkan redaksinya tidak sekedar menyegerakan tapi berlomba-lombalah dalam melakukan kebaikan
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka, berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 148)
Nabi Muhammad sendiri dalam hadisnya sangat-sangat menganjurkan umatnya untuk bersegera melakukan kebaikan. Karena setelah datangnya tujuh kondisi melakukan kebaikan akan terasa lebih berat
عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه أَن رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال: بادروا بالأَعْمال سبعاً، هل تَنتَظرونَ إلاَّ فقراً مُنسياً، أَوْ غنيٌ مُطْغياً، أَوْ مرضاً مُفسداً، أَو هرماً مُفْنداً أَو موتاً مُجهزاً أَوِ الدَّجَّال فشرُّ غَائب يُنتَظر، أَوِ السَّاعة فالسَّاعةُ أَدْهى وأَمر.
Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Bersegeralah engkau sekalian melakukan amalan-amalan yang baik sebelum datangnya tujuh macam perkara. Apakah engkau sekalian menantikan enggan melakukan dulu, melainkan setelah tibanya kefakiran yang melalaikan, atau tibanya kekayaan yang menyebabkan kecurangan, atau tibanya kesakitan yang merusakkan, atau tibanya usia tua yang menyebabkan ucapan-ucapan yang tidak karuan lagi, atau tibanya kematian yang mempercepatkan lenyapnya segala hal, atau tibanya Dajjal, maka ia adalah seburuk-buruk makhluk ghaib yang ditunggu, atau tibanya hari kiamat, maka hari kiamat itu adalah lebih besar bencananya serta lebih pahit penanggunggannya”. (HR Tirmidzi)
Tujuh kondisi yang menyebabkan berat melakukan amal kebaikan sesuai hadis diatas adalah
- Fakir yang melalaikan
- Kekayaan yang menyebabkan kecurangan
- Sakit yang menghancurkan
- Usia tua yang memikunkan
- Datangnya kematian
- Datangnya dajal
- Tibanya hari kiamat
Semoga kita semua diberi hidayah oleh Allah untuk senantiasa bersegera melakukan kebaikan sebelum datangnya kondisi tersebut, Amin
Leave a Review