Kabarumat.co – Salah satu hal yang wajib dibicarakan oleh seseorang yang telah berumah tangga adalah masalah nafkah, baik itu nafkah lahir maupun nafkah batin. Salah satu keutamaan membicarakan nafkah dalam keluarga adalah agar tercipta manajemen keuangan yang baik yang berujung pada kesejahteraan dan kenyamanan keluarga. Sebagai seorang kepala keluarga, entah itu laki-laki maupun perempuan ketika akan memberikan nafkah untuk keluarga setidaknya mempertimbangkan mana-mana yang menjadi prioritas. Dan berikut Prioritas nafkah keluarga sesuai ajaran Nabi Muhammad
Nabi Muhammad dalam sabdanya menjelaskan bahwa nafkah keluarga itu sebaiknya dikeluarkan sesuai dengan prioritasnya. Pertama untuk mencukupi diri sendiri jangan sampai meminta- minta. Setelah itu baru ke keluarga ini, kerabat dan lain sebagainya.
ابْدَأْ بِنَفْسِكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْهَا، فَإِنْ فَضَلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ أَهْلِكَ شَيْءٌ فَلِذِي قَرَابَتِكَ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ ذِي قَرَابَتِكَ شَيْءٌ فَهَكَذَا وَهَكَذَا
Artinya, “Mulailah dengan dirimu, maka sedekahlah untuk dirimu! Jika ada kelebihan dari kebutuhan dirimu, maka untuk keluargamu. Dan jika ada kelebihan dari kebutuhan keluargamu, maka untuk kerabatmu. Jika ada kelebihan dari kebutuhan kerabatmu, maka untuk yang lainnya dan untuk yang lainnya seterusnya.” (HR. Muslim)
Prioritas nafkah keluarga sesuai anjuran Nabi Muhammad adalah seperti hal diatas. Namun demikian dalam kondisi tertentu misalnya dalam keadaan kekurangan maka yang paling diutamakan adalah yang paling prioritas atau urgen. Hal ini sebagaimana yang diterangkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim ibnul Hajjaj, juz 7, halaman 83
وَمِنْهَا أَنَّ الْحُقُوقَ وَالْفَضَائِلَ إِذَا تَزَاحَمَتْ قُدِّمَ الْأَوْكَدُ فَالْأَوْكَدُ
Artinya: “Di antara pelajaran hadis ini, bahwa jika ada keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan primer (hak/kewajiban) dan sekunder (keutamaan), maka harus diprioritaskan dengan memperhatikan skala kepentingannya.”
Dengan memperhatikan prioritas pemberian nafkah ini, semoga kita semua sebagai umat Nabi Muhammad dapat meneladaninya. Jangan sampai kita dianggap baik orang lain, akan tetapi malah menelantarkan keluarga sendiri. Mulailah dari diri sendiri dan keluarga inti. Nabi Muhammad sendiri adalah teladan paripurna dalam hal ini. Nabi Muhammad dalam hadisnya menjelaskan bahwa ia adalah orang paling baik terhadap keluarganya.
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِه وَ أَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي
Artinya: Yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik perlakuannya kepada keluarganya. Aku adalah yang terbaik di antara kalian dalam memperlakukan keluargaku.” (HR Tirmidzi)
Demikianlah prioritas nafkah keluarga sesuai ajaran Nabi Muhammad yang bisa diteladani, Wallahu A’lam Bishowab.
Kenali Kami Lebih Dekat
Assalamu Alaikum Akhi Ukhti!! Selamat datang di Kabar Umat
Kami hadir setiap saat untuk menyampaikan berita terpercaya serta wawasan keislaman, keindonesiaan dan kebudayaan hanya buat Akhi Ukhti. Bantu sukseskan Visi kami satukan umat kuatkan masyarakat dengan cara share konten kami kepada teman-teman terdekat Akhi Ukhti !