Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

Nikmat Dunia Yang Pertama Dihisab Allah

Nikmat Dunia Yang Pertama Dihisab Allah

Kehidupan yang kita jalani dari lahir sampai meninggal kelak akan dipertanggungjawabkan dan dihisap oleh Allah. Oleh karena yang demikian, manusia wajib hukumnya untuk menjaga perilakunya agar kelak timbangan kebaikannya melebihi timbangan jeleknya. Sehingga nantinya ia berhak mendapatkan ampunan dan surganya. Perlu diketahui juga bahwa kenikmatan hidup yang kita nikmati didunia juga akan dipertanggungjawabkan kelak. Dan kenikmatan hidup berupa kesehatan adalah yang dihisap pertama kali oleh Allah.

Tanpa disadari nikmat terbaik setelah keimanan kepada Allah adalah nikmat diberikan kesehatan. Betapa besarnya nikmat kesehatan ini. Dengan nikmat sehat ini manusia mampu melakukan dan beraktivitas apapun dengan nyaman. Namun demikian manusia jarang sekali yang mensyukuri nikmat kesehatan ini. Hanya ketika sakit manusia merenungkan betapa besarnya nikmat berupa kesehatan ini.

Nabi Muhammad bersabda bahwa kenikmatan hidup berupa kesehatan ini adalah nikmat yang pertama kali dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُسْأَلُ عَنْهُ يَوْمَ القِيَامَةِ – يَعْنِي العَبْدَ مِنَ النَّعِيمِ – أَنْ يُقَالَ لَهُ: أَلَمْ نُصِحَّ لَكَ جِسْمَكَ، وَنُرْوِيَكَ مِنَ المَاءِ البَارِ

Artinya: “Sesungguhnya kenikmatan hidup yang akan ditanyakan pada hamba pertama kali di Hari Kiamat adalah persoalan: “Bukankah kami telah memberikan kesehatan pada badanmu dan telah memberikan padamu air yang menyegarkan?” [HR. Tirmidzi]

Coba renungkan sejenak kehidupan kita ini, selama ini kita telah diberikan nikmat sehat. Sudahkan kita mensyukurinya?. Sudahkah digunakan nikmat sehat ini kebaikan.? Atau jangan-jangan kita terlena dengan nikmat kesehatan ini.

Nabi Muhammad memerintahkan kita untuk selalu menggunakan nikmat sehat sebaik-baiknya sebelum datangnya sakit.

اغتنم خمسا قبل خمس شبابك قبل هرامك، وصحتك قبل سقمك، وفراغك قبل شغلك، وغناك قبل فقرك، وحياتك قبل موتك

Artinya: “Jagalah lima hal sebelum lima hal. (1) Mudamu sebelum datang masa tuamu, (2) sehatmu sebelum datang masa sakitmu, (3) waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, (4) kayamu sebelum miskinmu, (5) hidupmu sebelum matimu”

Semoga kita semua mensyukuri kenikmatan hidup berupa sehat ini untuk menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.

(Ahmad Khalwani)

Advertisements