Surabaya – Kapolda Jatim, Irjen Toni Harmanto mengungkapkan pihaknya telah menyiagakan tim khusus untuk mengantisipasi ancaman radikalisme dan terorisme. Hal ini ia sampaikan saat melakukan pengecekan mudik di Stasiun Gubeng Surabaya.
“Ada anggota khusus untuk itu (pengamanan radikalisme dan terorisme selama Idul Fitri 1444 H), sudah kami tempatkan juga sesuai titik-titiknya,” kata Toni, Jumat (21/4/2023).
Pada pengecekan itu, Toni didampingi Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Farid Makruf. Di sana ia tampak bertanya kepada beberapa penumpang kereta api yang hendak mudik personel gabungan di pos pengamanan.
Toni mengatakan kesiapan petugas pengamanan untuk mengantisipasi pemudik sejak Sabtu (15/4). Jumlah pemudik diprediksi akan terus bertambah. Untuk itu, pihakmya berkomitmen untuk memberi rasa aman.
“Sementara kita lihat yang perlu dilakukan perbaikan, tapi kita akan terus memberi rasa aman dan kesan bagi para pemudik, baik dari TNI, Polri, maupun dari KAI,” ujar Toni.
Sedangkan untuk takbir keliling, Toni menyebut memang ada larangan. Larangan ini sesuai dengan arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Larangan itu tertuang di SE Walikota Surabaya, Eri Cahyadi dengan Nomor: 000.1.10 /8947/ 436.8.6/ 2023 tentang Peningkatan Pemeliharaan Keamanan, Ketenteraman dan Ketertiban Masyarakat Kota Surabaya menjelang Idul Fitri 1444 H/2023 M dan Libur Panjang.
“Arahan Wali Kota Surabaya sendiri dilarang (untuk takbir keliling), tapi diarahkan ke tempat ibadah atau masjid. Tapi, kami (Patroli) terus setiap hari,” tutur Toni.
Tony juga memastikan personel pengamanan gabungan juga mengawasi sejumlah rumah warga yang ditinggal mudik. Dalam mekanismenya, ia menyebut personel gabungan melakukan pendataan secara spesifik melalui Babinkamtibmas dengan perangkat desa.
“Kita punya by name by address rumah-rumah yang ditinggali mudik, itu jadi prioritas kita untuk memberi pengamanan,” tandas Toni.
Leave a Review