Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

Cegah Munculnya Paham Radikalisme hingga Terorisme, Wapres Ingatkan Pentingnya Peran Ulama

Cegah Munculnya Paham Radikalisme hingga Terorisme, Wapres Ingatkan Pentingnya Peran Ulama

Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan para ulama mempunyai peran penting dalam mencegah munculnya paham radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme di Indonesia. Sebab, paham ini bisa merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.

“Ini harus kita cegah bersama. Saya telah menyebutkan pentingnya peran ulama,” kata Ma’ruf saat memberikan sambutan pada Halaqah Kebangsaan Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET-MUI) secara virtual, Rabu (26/1/2022).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa para ulama tidak bisa berjuang sendiri dalam pencegahan paham tersebut. Sebab, saat ini paham-paham tersebut dapat dengan mudah tersebar melalui media sosial. Untuk itu, Ma’ruf mengajak keluarga hingga masyarakat untuk bergandengan tangan mencegah paham-paham tersebut. Sebab, hal tersebut akan berdampak buruk pada kehidupan bangsa.

“Peran keluarga, guru, masyarakat luas sangat penting dalam upaya kolaborasi mencegah masuk dan menyebarnya paham radikal-terorisme. Terlebih karena sekarang paham-paham radikal-terorisme mudah menyebar melalui media sosial,” sambung dia.

Ma’ruf menjelaskan penanggulangan radikalisme, ekstrimisme dan terorisme memang membutuhkan kerja sama banyak pihak. Hal ini juga tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstrimisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.

“Perpres ini menjadi acuan kita bersama untuk memperkuat kolaborasi antara kementerian atau lembaga, pemerintah daerah, para ulama maupun ormas Islam, termasuk BPET-MUI, untuk mencegah dan menanggulangi paham radikal-terorisme,” ungkap dia.

Mantan Ketua MUI ini juga mengaku telah merespons dengan membentuk Tim Penanggulangan Terorisme (TPT) dalam mencegah munculnya paham radikalisme terorisme. Bahkan, juga telah melakukan sosialisasi haramnya terorisme ke berbagai daerah di Indonesia.

“Saya bersyukur bahwa MUI pagi-pagi sudah merespons ini, bahkan sebelum adanya bentuk BNPT, MUI sudah mengeluarkan fatwa tentang terorisme dan membentuk lembaganya, malah waktu itu saya mengetahuinya, namanya itu Tim Penanggulangan Terorisme dan melakukan sosialisasi fatwa tentang haramnya terorisme ke berbagai daerah. Saya kira sekarang, lembaganya itu berubah dari TPT menjadi BPET-MUI,” tutur dia.