Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

Surat Al Baqarah Ayat 34: Kajian Tafsir Tahlili

Surat Al Baqarah Ayat 34: Kajian Tafsir Tahlili

Kabarumat.co – Al-Quran kitab yang mulia yang diturunkan Allah sebagai petunjuk bagi manusia, tidak henti-hentinya diteliti dan dikaji, terus digali kandungan yang ada dalam kitab yang disucikan tersebut, oelh para pembaca dari berbagai kalangan dengan kacamata yang beragam.

Senantiasa para pengkaji para mufassirin berusaha merumuskan rangkaian pertanyaan dalam rangka menguji keabadian relevansi al-Quran yang dianggap tidak terikat oleh batas ruang dan waktu, sebagai rahmatan lil ‘aalamiin.

Muhammad Rasulullah SAW sebagai Nabi terakhir, al-Quran menjadi ciri khas tersendiri bagi kemujizatan Muhammad, yang tidak dimiliki oleh utusan manapun, dimana  al-Quran dapat disebut juga sebagai sebuah sastra kebenaran untuk menyentuh kesadaran akan kebenaran, kemukjizatan al-Quran dari keteraturan bahasa yang diwujudkan dalam sistematika ayat dan makna. Mulai dari susunan bahasa, isi kandungan, serta aspek makna dan lafadz-lafadz yang ada.Al-Quran mampu mengungkapkan dan melantunkan makna-makna yang paling indah, dan telah dimaklumi bahwa membuat semua makna dan lafadz tersebut dalam susunan yang teratur adalah suatu yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia dan mampu menakjubkan para pembaca alQuran.

Kemukjizatannya inilah yang terus dikaji dari setiap untaian ayat dengan perkatanya, dengan asbab nuzulnya, dengan ada munasabah dengan ayat yang lain, serta implementasinya serta kontekstualitasnya di zaman sekarang.

Menjadi sebuah keharusan lebih mendalami alQuran dengan penafsirannya dari berbagai metode , terutama metode Tahlili pada al Quran Surah al baqaroh ayat 34 yang membahas tentang penciptaan manusia Adam yang diberi nikmat oleh Allah dengan meninggikan derajatnya sebagai kholifah, namun tak luput dari dosa akibat godaan syaithan dan janji Iblis yang bersifat sombong angkuh. AlQuran menuntun kita ummat manusia untuk senantiasa bertaubat kepada Allah.

Sebagaimana dari awal dipahami bahwa, suatu kewajiban bagi seluruh Ummat Islam menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup karena alquran itu merupakan kitab suci yang dijamin oleh Allah Ta’ala keaslian serta kemurniannya, maka suatu keharusan sebagai seorang muslim adalah mengerti dan memahami apa yang ada di dalam Al-Quran. Salah satunya dengan bersumber kepada alQuran dengan pembahasan al Baqoroh ayat 34ini bisa membawa pengertian untuk memahami siapa manusia Adam, Iblis dan Malaikat.

Hal pertama yang dibutuhkan dalam mempelajari ilmu al-Quran adalah mengetahui ilmu lafazh-lafazh al-Quran (al-‘Ulum al-Lafziyyah), dan diantara ilmu lafazh al-Quran adalah meneliti perbendaharaan lafazhnya (al-alfazh al-Mufradah) sehingga dapat menghasilkan makna-makna mufradat lafazh al-Quran bagi orang yang ingin mengetahui maknanya mulai dari perangkat paling dasar hingga akhirnya bisa dikembangkan pemahaman dengan merujuk kepada pendapat mufassirun tentang penanfsiran dari ayat ayat tersebut, sehinga bisa diambil manfaat dan pelajaran untuk kehidupan sehari hari, dimana alQuran itu tak pernah ketinggalan sampai akhir zaman dengan mukjizatnya tersebut. Dengan demikian bisa semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Subhaanahuu wa ta’alaa sebagai Kholik Sang Pencipta makhlukNya.