Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

Habib Zein Assegaf: Banyak yang Jual Nama ‘Habib’ Demi Duit

Habib Zein Assegaf: Banyak yang Jual Nama ‘Habib’ Demi Duit

Baru-baru ini, Habib Zein Assegaf menyampaikan kritikan kerasnya terhadap keturunan Nabi Muhammad SAW yang merasa paling suci dan selalu minta dihormati. Bukan hanya itu, menurut pendapatnya, banyak habib-habib di Indonesia yang kerap menjual statusnya untuk mencari uang.

Disitat melalui video yang viral di media sosial, Habib Zein mengingatkan masyarakat untuk menghentikan pemujaan berlebihan terhadap habib. Sebab, menurutnya, yang terjadi di Indonesia sudah melampaui batas.

“Hentikan pengkultusan habib yang sudah enggak pada tempatnya. Ini sudah melampaui batas, sudah keluar dari jalur Nabi Muhammad SAW,” ujar Habib Zein, dikutip Hops, Rabu 1 Desember 2021.

Pada video tersebut, Habib Zein juga turut mengomentari gaya hidup Habib Bahar bin Smith yang terkesan mewah dan penuh pengawalan. Dia berharap, habib-habib lain mampu mengingatkan sosok serupa Bahar Smith untuk mengubah gaya hidupnya.

“Saya minta pada habib-habib yang otaknya masih waras, tolong Anda bicara. Diamnya Anda itu mendukung bejat-bejat ini, yang keluar-masuk kampung untuk nipu orang kampung. Ujung-ujungnya apa? Duit,” ungkapnya.

Pada video tersebut, Habib Zein juga turut mengomentari gaya hidup Habib Bahar bin Smith yang terkesan mewah dan penuh pengawalan. Dia berharap, habib-habib lain mampu mengingatkan sosok serupa Bahar Smith untuk mengubah gaya hidupnya.

“Saya minta pada habib-habib yang otaknya masih waras, tolong Anda bicara. Diamnya Anda itu mendukung bejat-bejat ini, yang keluar-masuk kampung untuk nipu orang kampung. Ujung-ujungnya apa? Duit,” ungkapnya.

“Cuma modal bahasa Arab, baca buku standar, ngoceh, jual diri dan mengatakan saya keturunan nabi, kalau mau masuk surga cintai saya, ujung-ujungnya minta upeti. Semualah saya tahu, kalau nggak ada duit, nggak ada yang mau jadi habib,” tegasnya.

“Cuma modal bahasa Arab, baca buku standar, ngoceh, jual diri dan mengatakan saya keturunan nabi, kalau mau masuk surga cintai saya, ujung-ujungnya minta upeti. Semualah saya tahu, kalau nggak ada duit, nggak ada yang mau jadi habib,” tegasnya.

“Sekarang mana? Jadi agama sama habib ini dijadikan komoditi untuk cari nafkah, untuk memperbesar harta karun. Katanya ulama gak boleh miskin. Lho, Anda gila harta itu sebenernya termasuk miskin,” kata dia.