Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

Ini Dosa BuzzerRP yang Tak Terampuni

BEBERAPA hari ini, netizen dihebohkan soal buzzer. Salah satu yang dibahas adalah hukum buzzer. Boleh tidak berprofesi sebagai buzzer?

Terkait dengan ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram profesi buzzer. Tertuang pada fatwa No 24 Tahun 2017 tentang hukum dan pedoman bermuamalah melalui media sosial bahwa muslim dilarang untuk menyebarkan fitnah dan adu domba.

Dalam Islam, kerja para buzzer identik dengan apa yang disebut dengan ghibah. Dari segi bahasa, ghibah berarti membicarakan tentang orang lain dalam hal yang bersifat kejelekkan, keburukan, atau yang tidak disukai.

Banyak sekali dalil berupa ayat Al Quran maupun hadits yang menegaskan soal larangan ghibah dan dosa yang ditimpakan pada pelakunya.

Berikut ini dalil tentang dosa dan siksa bagi pelaku ghibah:

1. Ibarat Memakan Daging Saudara yang Sudah Mati

Dalam Al Quran, ghiba diibaratkan seperti memakan daging saudaranya sendiri yang sudah meninggal. Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

(Q.S. 49: 12)

2. Mendapat Siksa di Neraka Kelak

Pelaku ghibah kelak akan mendapatkan siksa yang berat. Mereka akan mencakar-cakar sendiri wajah dan dadanya dengan kuku tembaga di tangannya. Nabi saw bersabda:

“Ketika saya dimirajkan, saya melewati suatu kaum yang memiliki kuku dari tembaga sedang mencakar wajah dan dada mereka. Saya bertanya: ‘Siapakah mereka ini wahai Jibril?’ Jibril menjawab: ‘Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia (ghibah) dan melecehkan kehormatan mereka.’ (HR Abu Daud).

3. Riba yang Paling Berbahaya

Dalam hadits, Nabi saw menyatakan ghibah adalah riba yang paling berbahaya:

“Sesungguhnya riba yang paling bahaya adalah berpanjang kalam (ucapan) dalam membicarakan (keburukan) seorang muslim dengan (cara) yang tidak benar.” (H. R. Abu Daud).

4. Bau Busuk Menyengat

Dalam hadits, Nabi saw mencium bau busuk pelaku ghibah. Seperti tertuang dalam hadits:
“Kami pernah bersama Nabi tiba-tiba tercium bau busuk yang tidak mengenakan. Kemudian Rasulullah berkata; ‘Tahukah kamu, bau apakah ini? Ini adalah bau orang-orang yang mengghibah (menggosip) kaum mukminin.”